Mengunjungi markas Power Rangers di Unand

Rektorat Unand yang mirip Markas Power Rangers

Ternyata kalo kebingungan mencari lokasi tempat persembunyian Power Rangers itu ga terlalu sulit. Silahkan pergi saja mengunjungi salah satu PTN terkenal di Sumatera Barat yaitu Universitas Andalas (Unand). Serius loh, kampus Unand itu dari jauh terutama bentuk rektoratnya terkenal dengan sebutan kampus Power Rangers. Seru ya!!!

Ini perjalanan saya kedua mengunjungi kampus terbesar di Sumbar setelah sebelumnya sempat datang pada tahun 2004 silam dalam rangka LKTI tingkat regional Sumatera. Tidak ada yang berubah dari kampus yang digadang-gadang sebagai kampus modern dan unik dengan luas wilayah 502 ha terbesar kedua setelah Universitas Sriwijaya di Palembang (712 ha).  Kali ini saya ditemani sama Uda Hafiz Husni yang dahulunya merupakan mantan ketua AIESEC Unand berkeliling mengingat masa-masa pertama kali saya menginjakkan kaki di kampus ini.

Pas pertama kali kesini tahun 2004 silam,  kekaguman saya dengan arsitektur kampus ini tak pernah pudar. Dibanding kampus lainnya di Indonesia yang pernah saya kunjungi. Kampus Unand mungkin mirip dengan Kampus Undip yang berdiri diatas sebuah bukit. Namun keunggulan Unand adalah desain bangunannya yang memanfaatkan dinding dilapisi beton sehingga bagi saya seperti berada dalam sebuah benteng besar nan kuat tidak akan roboh.  Mungkin bisa merasakan seperti berada dalam wilayah pertahanan dan keamanan super canggih. Jadi tak heran jika banyak yang menyebut kampus ini sebagai markas Power Rangers.

Keunggulan Unand dengan menggunakan dinding beton mungkin menjadi kampus pertama yang ramah lingkungan. Karena tak memerlukan biaya ekstra untuk mengecat ulang jika suatu saat dindingnya rusak dan pudar. Justru dengan menggunakan dinding beton ini seperti sebuah batu besar yang digunakan sebagai tempat mahasiswa belajar. Akan semakin alami ketika dibagian lain gedung Unand ditumbuhi lumut-lumut hijau. Namun untuk menjaga kebersihan saya melihat ada beberapa bangunan yang sudah dibersihkan dari lumut. Cukup simple juga pemeliharaannya.

Untuk menuju ke kampus Unand tidak terlalu sulit dari kota Padang. Silahkan menuju ke Pasa Baru (sengaja r dihilangkan untuk menyebut Pasar) disana terdapat halte dengan bus mahasiswa bertuliskan Unand. Bus-bus ini senantiasa mengantarkan mahasiswa ataupun orang yang hendak menuju kampus Limau Manis (selanjutnya saya akan bilang Limau Manis dengan Limau Manih, disesuaikan dengan aksen Minang). Sama hal-nya dengan kampus PTN yang ada di Indonesia yang menyediakan sarana tranportasi ke kampus menggunakan Bus. Setahu saya baru UI dan UNSRI yang sudah melengkapi sarana transportasi mahasiswa dengan membangun stasiun kereta api.Nah sepanjangan perjalanan ke Limau Manih kita akan menemui  6 halte pemberhentian yaitu di Sendik, Jamsek, Kapala Koto, Muko Kost Jisung, Sabalun Jembatan, dan Dakek Gerbang).

Setelah melewati itu semua barulah kita akan disambut dengan sebuah gerbang besar yang bertuliskan Universitas Andalas. Itu artinya kita sudah sampai di lokasi kampus Limau Manih. Perjalanan menuju kampus yang berbukit tak terlalu memakan banyak waktu. Sebagian besar mahasiswa di kampus PTN Indonesia akan turun di Fakultasnya Masing-masing. Namun di Unand ada sebuah keunikan tersendiri, semua ruang kuliah dijadikan satu kawasan yang letaknya ditengah-tengah kampus. Mereka menyebutnya sebagai gedung A, B, C dan seterusnya menyatu dengan Laboratorium Dasar. Jadi kebayangkan kita bisa bertemu dengan mahasiswa fakultas lain di gedung perkuliahan di Unand. Sedangkan Fakultas hanya digunakan untuk administrasi, dekanat, Laboratorium Teknik dan lanjutan, serta Bimbingan Mahasiswa.

Oh iya ada yang kelewatan. Saya berfikir desain kampus-kampus di Indonesia itu sudah standar banget ya. Pertama lokasinya pasti jauh di pinggiran kota. Hal ini mungkin untuk memudahkan mahasiswa dalam belajar sehingga lebih terkonsentrasi untuk serius tidak terpengaruh dengan hiruk pikuk kota. Sama halnya dengan Unand di kampus Limau Manih setelah melewati gerbang, kita akan menjumpai sederetan Gedung PKM (Pusat Kegiatan Mahasiswa) lengkap dengan asramanya yang juga difasilitasi dengan lapangan olahraga serta kantin atau dulu disebut dengan barak.

Seperti yang saya bilang sebelumnya jika kampus Unand ini berada di sebuah Bukit besar yang dinamakan Limau Manih. Dari atas bukit inilah bangunan kampus yang memiliki arsitektur unik dengan bagian atapnya dibuat menyerupai tanduk kerbau besar atau mengikuti rumah khas Minangkabau yaitu Atap Bagonjong. Namun sudah lebih dimodernisasi dengan sentuhan kekinian dan lebih menarik untuk dilihat.

Dari sekian banyak gedung yang saya amati. Tentu saja gedung rektorat menjadi primadona atau icon sebuah kampus. Nah tidak terkecuali dengan gedung rektorat Unand yang sebagian besar mahasiswa akan melalui pintu belakang dibandingkan pintu depan. Namun dari pintu depan kita akan bisa menyaksikan pemandangan laut lepas kota Padang yang terhampar di depan mata. Tempat ini favorit saya mungkin juga menjadi pilihan bagi mahasiswa Unand untuk bisa rehat sejenak menyaksikan pemandangan kota. Banyak yang bilang dari depan rektorat ini kita bisa menyaksikan Sunset. Wuiiih semakin ciamik dan rancak saja kampus Unand kalau sudah begini.

Wajar kiranya jika Kampus ini menjadi kebanggaan masyarakat Sumatera Barat dan karena berada di atas bukit membuat suasana lingkungan di sekitar kampus sangat sejuk dan hijau dimana-mana. Kontras dengan bangunan kampus yang megah serta gagah dalam warna dinding batu-batuan yang membuat ciri khas kampus Unand menjadikannya lebih hidup dan menyatu dengan alam. Selain di Kampus Limau Manih di Padang, kampus Unand juga tengah mengembangkan kampus barunya di Payakumbuh tentunya saya berharap ciri khas arsitekturnya akan dipertahankan disana.

Kota Padang dari Kejauhan

Nah bagi yang mau jalan-jalan ke Ranah Minang. Nggak ada salahnya mampir ke kampus Unand di Limau Manih. Tapi saran saya gunakan hari sabtu karena suasana kampus tidak begitu ramai dan bisa menikmati kampus. Jadi teringat dengan kampus sendiri nih….